Ultut Azrianto

  1. Lokasi

Mesjid raya pakandangan terletak di nagari pakandangan kecematan enam lingkung kabupaten padang pariama. Mesjid ini. Berdiri padatahun 1865. Mesjid raya yang terletak di nagari pakandangan dikenal juga oleh masyarakat dengan sebutan mesjid pancuran tujuah, karna didepan mesjid ini memiliki pancuran tujuuh buah. Sebagai tempat ber wudhu oleh para jemaah yang shalat.

Mesjid raya pakandangan masih tetap berfungsi sebagai mana mesti nya, bahkan banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan di dalam mesjid. Letak mesjid di pusat nagari pakandangan dan akses dari jalan mudah

 

  1. B.     Transportasi

Jarak dari jalan raya padang bukit tinggi ±3 kilometer dan dari pusat perdagangan ±50 kilometer

 

  1. C.    Jumlah penduduk

Jumlah penduduk nagari ini sekitar  4.718 jiwa dengan 1.086 kepala keluarga.

 

  1. D.    Sumber daya alam

Hampir seluruh masyarakat di Nagari Pakandangan telah memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya sebagai kolam ikan. Jenis ikan yang banyak dikembangkan adalah ikan gurame, mas, mujair, dan lele.

Lahan sawah yang datar seluas 600 hektar dimana air irigasi mengalir setiap saat. Sumber air minum yang terdapat di Nagari Pakandangan berasal dari mata air, sumur gali, sumur pompa, PAM, pipa, dan sungai. Terdapat 13 mata air yang dimanfaatkan oleh 26 kepala keluarga, 778 sumur gali dimanfaatkan oleh 778 kepala keluarga, 1 PAM untuk 259 kepala keluarga, 21 Pipa untuk 21 kepala keluarga  dan sungai yang telah dimanfaatkan oleh 17 kepala keluarga.

Nagari Pakandangan Kecamatan Enam lingkung Kabupaten Padangpariaman merupakan salah satu nagari dengan tingkat pendidikan yang baik. 6 orang sudah menempuh jenjang pendidikan S3, 126 orang S2 dan 311 orang S1, lainnya masih banyak yang berada dibangku SMA, SMP dan SD.  Jumlah penduduk nagari ini sekitar  4.718 jiwa dengan 1.086 kepala keluarga.

Kebanyakan penduduk bermata pencarian petani, buruh tani, buruh, perajin, pedagang, peternak, dokter, montir dan pegawai.  Usaha peternakan juga berkembangs ebagai bagian dari mata pencarian penduduk.  Ternak yang dikembangkan terdiri dari sapi, kerbau, ayam, bebek, kambing, angsa dan kelinci.

Hampir seluruh masyarakat di Nagari Pakandangan telah memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya sebagai kolam ikan. Jenis ikan yang banyak dikembangkan adalah ikan gurame, mas, mujair, dan lele. Lahan sawah yang datar seluas 600 hektar dimana air irigasi mengalir setiap saat. Sumber air minum yang terdapat di Nagari Pakandangan berasal dari mata air, sumur gali, sumur pompa, PAM, pipa, dan sungai. Terdapat 13 mata air yang dimanfaatkan oleh 26 kepala keluarga, 778 sumur gali dimanfaatkan oleh 778 kepala keluarga, 1 PAM untuk 259 kepala keluarga, 21 Pipa untuk 21 kepala keluarga  dan sungai yang telah dimanfaatkan oleh 17 kepala keluarga.

Selain gempa, wilayah ini sangat rawan terhadap kekeringan.  Menurut informasi masyarakat, pernah terjadi bencana kekeringan yang hebat pada 1986.  Bencana kekeringan telah meluluhkan relung hidup masyarakat karena tidak ada hasil panen dari tanaman yang mereka tanam.

Wilayah nagari Pakandangan cenderung datar dengan ketinggian wilayah 4 meter dari permukaan laut.  Nagari Pakandangan terdiri dari 5 korong: Pasa Pakandangan, Tanjung Rus, Sarang Gagak, Ringan-ringan dan Kampuang Paneh.  Keseluruhan areal nagari mencapai 1.289 hektar. Dalam setahun, terdapat 4 bulan basah dengan suhu rata-rata harian 28-32 oC.

Program Field-Bumi Ceria untuk menjadikan Nagari Pakandangan menjadi salah satu dari 20 nagari yang difasilitasi untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana dan perubahan iklim.

 

Analisa perkembangan

Penyempitan makna surau akan menghilangkan fungsi surau. Membuat peradaban surau hanya tinggal mimpi belaka. Ketika Perda kembali ke surau diberlakukan yang menjadi pertanyaan adalah surau mana yang dimaksud.  Di kampung–kampung surau hanya menjadi tempat sholat dan mengaji. Itu pun banyak dilakukan pada waktu bulan Ramadhan. Sedikit surau yang  berfungsi sebagai mesjid. Perlu dilakukan penyegaran kembali bagaimana fungsi surau yang sesungguhnya. Penyempitan makna surau ini seiring dengan kehilangan system pemerintahan nagari pada masa orde baru setelah pemberlakuan UU no 5 tahun 1979  tentang sistem pemerintahan desa. Mengais kembali sisa – sia pemrintahan nagari dalam sistem otonomi daerah di era reformasi meenghidupkan kembali konsep bernagari melalui Perda No 9 tahun 2000  akan tetapi tidak dapat mengembalikan fungsi surau dan meluaskan konsep surau tersebut.

Saat ini kondisi surau yang berada di Minangkabau sangat memprihatinkan padahal surau mempunyai fungsi yang kompleks. Dengan berbagai fungsinya surau dipergunakan untuk menuntut berbagai ilmu baik ilmu agama, adat, bela diri maupun ilmu akademis. Perkembangan zaman memicu peralihan dan pergeseran fungsi surau. Perhatian masyarakat khususnya para pemuda terbelokkan dengan perkembangan zaman dan globalisasi yang tidak terkendali kini. Pergeseran ini mengakibatkan surau hanya berfungsi untuk sholat semata, bahkan mengaji A Qur’an banyak yang tidak lagi dilakukan di surau.

Kita dapat menjadikan surau sebagai model pendidikan di masa mendatang. Melalui model pedidikan ini maka kaum muda yang cenderung hedonime, apatisme, menjadi tertarik untuk mempelajari “peradaban surau” sehingga dapat mengembalikan fungsi surau di masa lalu. Surau dapat berguna sebagai benteng kaum muda dan masyarakat dari pengaruh luar, baik secara pemikiran, budaya maupun agama Secara tidak sadar banguan surau yang kita lihat sekarang akan menjadi warisan sejarah dimasa yang akan dating

Pengembangan Mesid Pakandanga untuk ptensi wisata

Karena kondisi masyarakt yang belum bias menerima mesji dijadikan tempat pariwisata maka pengembangan ini jdijadikan tahap persiap[an untuk mensosialisasikan pada masyarakt pariwisata yang baik dan mengikuti norma yang berlaku di masyarakat.

Tinggalkan komentar

Saya Raya

Selamat datang di blog kami, halaman ini didedikasikan untuk Sejarah, Purbakala (Cagar Budaya) dan Pemajuan Kebudayaan di Sumatera Barat yang perlu dilestarikan dan diperhatikan, semakin hari semakin di gerus zaman. Disini kami mengajak anda untuk berpartisipasi atau sekedar berdonasi. Silahkan hubungi kami, Mari kita jaga bersama

Let’s connect

Blog di WordPress.com.